Breaking News
Monday 30 June 2014

JAGALAH AGAMA ALLAH, NISCAYA ALLAH MENJAGAMU

Luthfi Bashori
Barang siapa memelihara agama Allah sejak masa mudanya, maka Allah akan memeliharanya di masa tua, serta akan tetap memberinya kenikmatan dengan pendengaran dan pengelihatan serta daya dan kekuatan.

Allah sangat mencintai hamba yang kuat, hamba yang taat, hamba yang selalu mendahulukan kepentingan agamanya dengan semangat ibadah dalam setiap hembusan nafas.

Setiap hamba yang lebih mendahulukan urusan ibadah kepada Allah, serta lebih mementingkan kehidupan agamanya, maka pasti Allah berkenan untuk memberikan kebahagiaan hidup bagi hamba-Nya itu, baik kenikmatan kehidupan dunia apalagi kehidupan akhirat.

Barang siapa yang selalu takut kepada Allah, maka Allah akan selalu memberikan solusi rabbani bagi segala urusannya, serta memberinya rezeki yang sekira tidak pernah disangka-sangka dari mana asal mulanya.

Barang siapa yang gemar mengisi kehidupannya dengan selalu beribadah dan ingat kepada Allah, maka ia akan mendapatkan ketenangan hati pada dirinya. Sebaliknya barang siapa yang selalu memenuhi hidupnya semata-mata untuk mengejar dunia, maka Allah akan mengujinya dengan hati yang merasa dikejar-kejar oleh urusan dunia tanpa ada henti-hentinya, hingga tidak akan mendapatkan ketenangan hidup.

Barang siapa yang menjadikan uang itu selalu berada di atas kepalanya, maka ia akan menjadi hamba uang, hingga setiap saat akan selalu mencarinya dengan segala macam cara. Sebaliknya barang siapa yang menjadikan uang itu berada di telapak kakinya, maka uang itulah akan menjadi hambanya, dan selalu datang untuk melayani kepentingan hidupnya.

Diriwayatkan, dulu ada seorang ulama yang telah melampaui umur 100 tahun, namun ia masih bisa menikmati kekuatan dan akalnya. Pada suatu hari ia melompati parit, maka iapun di tegur oleh beberapa orang yang jauh lebih muda darinya. Namun sang ulama itu menjawab: “Ini adalah anggota-anggota tubuh yang kami jaga dari perbuatan maksiat di waktu muda, maka Allah menjaganya hingga kami tua.”

Sebaliknya, dalam riwayat yang lain, ada seseorang yang belum terlalu tua usianya, namun tiap hari kerjaannya meminta-minta kepada orang lain, hinggg patut dikatakan:  “Orang ini lemah”. Ternyata orang ini telah menyia-nyiakan agama Allah di masa mudanya, sehingga Allah mengujinya dengan ketidakmampuan untuk hidup mandiri.

Terkadang Allah memelihara seorang hamba yang shaleh itu justru setelah meninggal dunia, dengan cara memelihara keturunannya. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Sedangkan ayah kedua anak itu adalah seorang yang saleh.” (QS. Al-Kahfi: 82). Maksudnya, kedua anak yatim itu dijaga oleh Allah, karena ayah mereka dulu adalah seorang yang shaleh.

Setiap orang yang selalu menempatkan dirinya sebagai hamba Allah yang hakiki dengan cara selalu menjaga ibadah kepada-Nya, maka Allah tidak akan pernah meninggalkan dirinya dan tidak akan pernah menyia-nyiakan usahanya.

http://pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=865

Artikel Terkait:

Silahkan Kunjungi Blog Kami Yang Lainnya

Klik Gambar di bawah ini

0 comments:

Post a Comment

 
Klik Info Lainnya